Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik Harapan Bersama (PHB) berlangsung selama 3 hari secara daring melalui zoom meeting pada tanggal 28-30 Agustus 2021.
Direktur Politeknik Harapan Bersama Nizar Suhendra, SE., MPP, memberikan sambutan PKKMB dan resmi membuka kegiatan pada Sabtu, (28/08). “Teman-teman calon mahasiswa nantinya tidak hanya mengenyam pendidikan dari aspek akademik saja, namun diharapkan untuk mengikuti kegiatan non akademik dengan sistem kredit. Karena kesuksesan diraih tidak hanya dari aspek akademik, tetapi dari aspek life skill dan aspek non-akademik seperti contoh kepemimpinan dan keterampilan dalam berkomunikasi,” kata Nizar.
Career Coach Rene Suhardono Cononeo selaku narasumber menuturkan orang tersesat bukan karena tidak tahu mau ke mana, namun karena tidak tahu dimana. “Hal ini sangat critical karena menyangkut cita-cita, apakah cita-cita benar pilihan kita atau hanya karena melihat orang lain sukses dan kita mengikutinya. Kita harus memiliki pemahaman bahwa pilihan hidup merupakan pilihan dari kita sendiri,” kata Rene.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Harapan Bersama Sudirman Said, MBA menyampaikan kepada 612 mahasiswa baru PHB bahwa kunci dari mendapatkan pengetahuan, pengalaman maupun keterampilan yang dibutuhkan, maka kita harus terus belajar.
“Menjadi jujur, menjaga integritas, membangun kompetensi kemampuan bekerja sesuai dengan kompetensi masing-masing, perluas jejaring dan pergaulan dimanapun dan kapanpun anda pergi serta tinggalkan kesan baik untuk menata karier di masa depan” ujar kata Sudirman Said.
Pengukuhan Mahasiswa
Pengukuhan mahasiswa baru dilakukan secara resmi oleh Direktur PHB Nizar Suhendra, SE., MPP. Para mahasiswa baru secara simbolis mengenakan jas almamater sebagai tanda telah resmi menjadi bagian dari sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama pada Senin, (30/08).
Dalam kesempatan itu musisi dan intelektual muda Sabrang Damar Panuluh memberi pesan kepada mahasiswa agar mengasah kemampuan berkomunikasi. “Sehebat apapun ilmumu jika tidak bisa berkomunikasi maka akan susah. Tidak masalah jika malu, karena dari situ kita akan selalu belajar,” ujarnya.
Menurut Sabrang hidup bukan persoalan enak dan tidak enak. Kita harus mencari makna dalam perjalanan hidup. Dan makna tersebut datangnya dari tanggung jawab. Tanggung jawab dilakukan oleh diri sendiri. Dan itu dapat menentukan masa depan.
“Percaya diri menurut saya didapat dari kesadaran bahwa tidak ada pilihan lain menjadi diri sendiri. Tidak masalah belajar dari pengalaman orang lain. Namun hanya kita yang bisa menjadi diri sendiri. Intinya adalah belajar menerima diri sendiri sepenuhnya dan tidak menjadi orang lain,” kata Sabrang (Humas PHB/Gendra. Foto : Panitia)
Tinggalkan Komentar