Prodi Kebidanan PHB Galakkan Program ‘Jo Kawin Bocah’

Remaja merupakan periode yang sangat menentukan kualitas reproduksi di masa mendatang. Remaja harus disiapkan pengetahuan dan kemampuannya dalam menjaga dan meningkatkan kesehatannya terutama kesehatan reproduksi. 

Dosen Prodi D-3 Kebidanan Politeknik Harapan Bersama (PHB) Juhrotun Nisa menyampaikan, remaja, terutama remaja putri memiliki probabilitas tinggi untuk memilih menikah usia dini. Bisa dikarenakan adanya kehamilan di luar pernikahan, kebutuhan ekonomi maupun keinginan remaja sendiri. 

“Remaja yang menikah sejak dini tidak mempertimbangkan beban dan kemampuannya dalam mengarungi kehidupan rumah tangga di masa depan. Selain itu, sebagai seorang anak, hak untuk memperoleh Pendidikan yang lebih tinggi terenggut darinya,” kata Juhrotun saat kenalkan program ‘Jo Kawin Bocah’ kepada siswi SMK Astrindo Kota Tegal pada Kamis (27/01/22).

Juhrotun menuturkan, tingginya angka perkawinan usia dini di berbagai daerah mendorong Pemerintah Jawa Tengah bekerja sama dengan BKKBN meluncurkan program ‘Jo Kawin Bocah’.

“Pernikahan anak merupakan masalah berbagai pihak oleh karena itu perlu adanya peningkatan kemampuan masyarakat khususnya remaja untuk mendapatkan hak dan perlidungan dalam mencegah perkawinan anak,” kata Juhrotun.

Sebanyak 30 siswi didampingi oleh guru turut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Januari 2022. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan apersepsi dengan para siswa apa yang mereka ketahui dari perkawinan anak. Selanjutnya, para siswa diberikan penjelasan mengenai usia ideal menikah dan bereproduksi, dampak perkawinan dini serta diberikan ilustrasi kasus agar semakin memahami.

Para siswi juga diajak untuk melakukan joget ‘Jo Kawin Bocah’ di mana dalam jingle berisi pesan kepada para remaja untuk mendahulukan berkarya dan berprestasi serta menunda perkawinan. Karena dengan menunda perkawinan dini, para remaja turut serta mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak generasi yang cerdas dan bermutu. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Siti Nurhidayah, S.T, M.M. mengaku sangat terbuka untuk kegiatan pendidikan kesehatan seperti ini. Siswa dan siswi juga membutuhkan pendidikan kesehatan yang tidak diterima melalui mata pelajaran di sekolah.

“Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, para siswa dan siswi akan lebih memahami dan mau untuk terus menjaga dan meningkatkan kesehatan reproduksinya,” terangnya.

02 Februari 2022 - 16:47:45 WIB   0
Politeknik Harapan Bersama   Prodi D-3 Kebidanan  

Share:

Tinggalkan Komentar

Email dan No. HP tidak akan kami publikasikan

Info Penerimaan Mahasiswa